Bergaya Exklusif Tanpa Jas SELAMA ini banyak pria percaya bahwa jas adalah pilihan terbaik dalam berbusana. Namun, desainer Samuel Wattimena punya pendapat yang berbeda.
Menurut Samuel, gaya berbusana pria masa kini sudah mulai bergeser ke nonjas. Hal ini bukan mengikuti ikon public figure yang memakainya, tapi lebih kepada keadaan ekonomi dan pengaruh iklim di Indonesia.
"Iklim tropis yang terjadi di Indonesia sangat tidak menguntungkan buat mereka yang ingin memakai jas. Bawaannya pasti panas melulu," kata Samuel Watimena yang ditemui okezone di ajang Lomba Rancang Busana Batik (LRBB), di Hotel Mulia Jakarta, baru-baru ini.
"Tapi yang pasti harga jas itu mahal. Jadi tidak semua orang bisa memakainya, kecuali mereka yang berada di perekonomian mapan. Makanya kini banyak djumpai para pria memakai kemeja batik dengan berbagai kain yang berbeda," tambahnya
Samuel melihat hal ini sebagai bentuk kesadaran manusia, khususnya pria untuk mendapatkan eksistensi diri tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
Selanjutnya, Samuel juga menjelaskan bahwa pria sangat terbuka berekperimen dengan warna-warna bahan, baik gelap maupun terang. Hanya, lagi-lagi kembali ke persoalan ekonomi, di mana pria belakangan ini lebih memilih pemakaian bahan dengan warna terang dan harganya tidak mahal.
"Bahan-bahan tradisional ATBM, baik tenun ataupun batik lagi disukai. Harga bahannya tidak selangit, tapi memiliki fungsi yang begitu tinggi," terang Samuel yang berencana menggelar show tunggal di pengujung tahun 2008 Bergaya Exklusif Tanpa Jas
Menurut Samuel, gaya berbusana pria masa kini sudah mulai bergeser ke nonjas. Hal ini bukan mengikuti ikon public figure yang memakainya, tapi lebih kepada keadaan ekonomi dan pengaruh iklim di Indonesia.
"Iklim tropis yang terjadi di Indonesia sangat tidak menguntungkan buat mereka yang ingin memakai jas. Bawaannya pasti panas melulu," kata Samuel Watimena yang ditemui okezone di ajang Lomba Rancang Busana Batik (LRBB), di Hotel Mulia Jakarta, baru-baru ini.
"Tapi yang pasti harga jas itu mahal. Jadi tidak semua orang bisa memakainya, kecuali mereka yang berada di perekonomian mapan. Makanya kini banyak djumpai para pria memakai kemeja batik dengan berbagai kain yang berbeda," tambahnya
Samuel melihat hal ini sebagai bentuk kesadaran manusia, khususnya pria untuk mendapatkan eksistensi diri tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
Selanjutnya, Samuel juga menjelaskan bahwa pria sangat terbuka berekperimen dengan warna-warna bahan, baik gelap maupun terang. Hanya, lagi-lagi kembali ke persoalan ekonomi, di mana pria belakangan ini lebih memilih pemakaian bahan dengan warna terang dan harganya tidak mahal.
"Bahan-bahan tradisional ATBM, baik tenun ataupun batik lagi disukai. Harga bahannya tidak selangit, tapi memiliki fungsi yang begitu tinggi," terang Samuel yang berencana menggelar show tunggal di pengujung tahun 2008 Bergaya Exklusif Tanpa Jas
Anda sedang membaca artikel tentang
Bergaya Exklusif Tanpa Jas
Dengan url
http://fashiontrensdi.blogspot.com/2012/04/bergaya-exklusif-tanpa-jas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bergaya Exklusif Tanpa Jas
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar